BLANTERVIO104

Dinilai Jelekkan Nama Daerah Batu Taba Saat Khutbah Nikah, Oknum Penghulu KUA Ampek Angkek Disomasi

Dinilai Jelekkan Nama Daerah Batu Taba Saat Khutbah Nikah, Oknum Penghulu KUA Ampek Angkek Disomasi
Selasa, 08 Juli 2025

Ampek Angkek, Agam

Dinilai sering menjelek-jelekkan nama baik daerah dan warga Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek saat berkhutbah nikah dalam masjid. Seorang oknum penghulu inisial B didatangi warga di Kantor Urusan Agama (KUA) Ampek Angkek, Selasa (8/7).

Warga yang tampak emosi berdatangan ke KUA yang berada di Nagari Ampang Gadang. Mereka didampingi Walinagari dan Ketua KAN serta dijaga aparat kepolisian Polsek Ampek Angkek.

"Ini puncak dari batas kesabaran kami warga Batu Taba, oknum penghulu inisial B berkali-kali menjelekkan orang kampung kami ketika berkhutbah nikah. Terakhir dilakukan pada Jumat (4/7) lalu," kata tokoh masyarakat Batu Taba, Rijal Sutan Mangkuto (38).

Ia mengatakan, B menuduh warga Batu Taba adalah orang fasik dan tidak layak bila dijadikan saksi dalam pernikahan karena menyebar fitnah terhadap rekannya sesama penghulu inisial Z.

"B ini termakan hasutan atau informasi salah yang menyatakan rekannya sesama penghulu pernah difitnah berzina dan dizalimi di Batu Taba, harusnya ia mengkonfirmasi kebenaran kabar itu, bukan malah menjelek-jelekkan kampung kami di dalam masjid," kata Mangkuto.

Menurutnya, setahun yang lalu masyarakat setempat memberhentikan salah seorang guru madrasah di Batu Taba karena dianggap melanggar norma etik di tengah masyarakat.

"Itupun bukan kami memfitnah, tapi hasil pengakuan dari pelaku. Sudah ada laporan resminya ke kepolisian. Kasus itu kami akhiri sesuai arahan tokoh adat, tapi B malah menganggap semua warga yang mengetahui kasus itu sebagai orang fasik, ini keterlaluan," kata Mangkuto.

Somasi yang dilayangkan atas nama masyarakat Batu Taba di kampung halaman dan perantauan itu meminta penghulu B untuk diberhentikan.

"Kami menuntut B menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, KUA Ampek Angkek juga diminta memberi sanksi dan memberhentikannya menjadi penghulu di wilayah ini, jika tidak ditanggapi akan kami tempuh jalur hukum atau dipidanakan," kata Mangkuto.

Salah satu keluarga pengantin dari Batu Taba, Muhammad Siddiq menegaskan kekecewaannya dengan kejadian yang membuat malu warga Batu Taba secara keseluruhan.

"Harusnya di momen pernikahan itu, diberikan khutbah pencerahan kepada pengantin. Ini malah mempermalukan kami dengan keluarga besan. Atau apa memang SOP nya begitu, saya menuntut secara pribadi B juga meminta maaf kepada orangtua kami yang merasa dilecehkan di hadapan orang banyak," katanya.

Di dalam mediasi, B menyampaikan permintaan maaf dan sempat menyangkal bahwa tidak menyebut semua warga Batu Taba adalah fasik.

"Saya tidak pernah menyatakan seluruh orang Batu Taba itu fasik, saya minta maaf kepada seluruh warga Batu Taba di kampung dan rantau, khususnya keluarga yang saya nikahkan, karena kita bersifat khilaf semoga tidak terjadi di masa datang," katanya.

Sementara itu, Kepala KUA Ampek Angkek, Khairul menegaskan segera menindaklanjuti somasi yang dilayangkan warga Batu Taba dan berkoordinasi dengan Pemda Agam serta Kemenag.

"Terimakasih atas pengawasan warga, kami secara lembaga minta maaf karena salah satu petugas dan ASN kami menimbulkan keresahan, terkait perpindahan segera koordinasi internal dengan Kemenag dan Pemda Agam. Insya Allah dilaksanakan segera dan akan disampaikan perkembangannya ke perwakilan masyarakat," katanya.





 



















Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

7139572004927558389