Rudy Gunawan Syarfi Datuak Rajo Endah diarak berkeliling di Bukittinggi dalam Prosesi Adat Maarak Pangulu
(Erison J Kambari)
Bukittinggi
Rudy Gunawan Syarfi yang baru saja resmi bergelar Datuak Rajo Endah, diarak berkeliling Kota Bukittinggi dalam Prosesi Adat Maarak Pangulu oleh masyarakat adat dari Pasukuan Tanjuang Nagari Kurai Limo Jorong (Bukittinggi), Sabtu (14/6/2025).
Ratusan masyarakat adat mulai dari Ninik Mamak, Bundo Kanduang, Alim Ulama, Cadiak Pandai dan lainnya mengiringi Datuak Rajo Endah menempuh Medan Nan Bapaneh dan Medan Nan Balinduang.
Ia diarak bersama menggunakan bendi di pusat kota, kemudian dilanjutkan berjalan kaki di kawasan Jam Gadang menuju Rumah Gadang Nan Baanjuang.
Selain itu Datuak Rajo Endah disinggahkan ke Kantor Kerapatan Adat hingga diterima di rumah dinas Wali Kota Bukittinggi.
Hadir Wali Kota Ramlan Nurmatias dan Wakil Wali Kota Ibnu Asis serta Forkopimda lainnya.
Gelar Pucuak Bulek menunjukkan posisi strategis dalam struktur kepemimpinan adat di Kota Bukittinggi yang tidak hanya berperan sebagai tokoh simbolis, tetapi juga sebagai pemegang kendali atas keputusan-keputusan penting dalam nagari.
"Amanah yang sangat berat, di tengah perkembangan dan perubahan zaman sekarang ini, tidaklah mudah bagi seorang pangulu dan pemangku adat lainnya untuk menjalankan peran dan fungsinya, sesuai dengan warih nan ditarimo,” kata Rudi Gunawan Datuak Rajo Endah.
Prosesi Maarak Pangulu bertujuan untuk memperkenalkan pemimpin yang baru diangkat kepada anak kamanakan serta masyarakat yang ad diderah kekuasaannya.
Prosesi ini juga menjadi simbol penting dalam kelangsungan adat dan budaya Minangkabau, khususnya di Nagari Kurai V Jorong.
Pelaksanaan Maharak Pangulu bukan hanya merupakan pengukuhan secara adat terhadap seorang pemangku sako, tetapi juga cerminan kesinambungan nilai dan tatanan sosial dalam masyarakat.
Rudi Gunawan Syarfi yang telah resmi menyandang gala kehormatan Datuak Rajo Endah dalam struktur adat Kurai V Jorong, menyampaikan rasa tanggung jawabnya yang besar dalam mengemban amanah tersebut.
“Setelah satu minggu saya memangku gala Datuak Rajo Endah, sebagai salah satu Pungulu Pucuak Bulek di Kurai V Jorong, saya merasa amanah yang saya dapatkan melalui sebuah proses kesepakatan yang bertingkat, bukanlah sesuatu yang ringan dan mudah,” ujarnya.
Dalam struktur adat Minangkabau, seorang Pangulu tidak hanya memiliki peran simbolik, melainkan juga memikul tanggung jawab besar dalam menjaga dan menegakkan nilai-nilai adat di tengah masyarakatnya.
Ia menegaskan pentingnya keterlibatan aktif dalam membina hubungan yang kuat antara struktur adat dan pemerintahan demi kemaslahatan bersama.
Dalam konteks saat ini, sinergi antara pemerintah dan pemangku adat menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan nilai-nilai budaya lokal.
“Saya cukup optimis, bahwa sekarang kita memiliki momentum yang sangat baik, karena saya melihat hubungan antara Pemerintah Kota yang dinakhodai Bapak Ramlan Nurmathias Datuak Nan Basa, dengan lapisan pemangku adat Kurai V Jorong sangat harmonis dan saling bersinergi,” katanya.
Menurutnya, hubungan harmonis tersebut membuka peluang besar dalam membangun kolaborasi untuk kepentingan pendidikan budaya yang lebih sistematis dan berakar kuat pada nilai-nilai adat.
“Dengan adanya sinergi ini, sangat memungkinkan terjalinnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyusun sebuah Strategi Pendidikan Budaya berbasiskan adat Kurai V Jorong, untuk anak kemenakan kita ke depan, sehingga mereka punya modal budaya yang kuat untuk berinteraksi dengan kebudayaan global yang begitu beragam, dimana mereka tetap memiliki identitas sebagai orang kurai, dan branding sebagai orang kota yang beradat,” katanya.
Prosesi Maharak Pangulu merupakan salah satu upacara penting dalam tradisi Minangkabau, di mana seorang pemangku adat secara resmi dikukuhkan setelah melalui tahapan kesepakatan dalam kaumnya dan sukunya.
Pelaksanaan prosesi ini juga menjadi bentuk penguatan nilai-nilai adat dan budaya di tengah modernitas.
Dalam konteks Nagari Kurai V Jorong, eksistensi pangulu tidak hanya menjadi penopang struktur sosial, tetapi juga menjadi penghubung antara warisan leluhur dan tuntutan pembangunan zaman kini.
Emoticon