Bukittinggi
Peristiwa pembunuhan disertai perampokan atau pencurian dengan kekerasan terjadi di Malalak, Kabupaten Agam. Pelaku yang diduga alami gangguan mental dan kejiwaan merupakan anak kandung korban.
"Benar, korban inisial N (67) dibunuh anak kandungnya sendiri NT (30) setelah sebelumnya terjadi cekcok. Tersangka juga mengambil paksa uang tunai milik korban sebanyak Rp 13 juta," kata Kasi Humas Polresta Bukittinggi, Iptu Gunawan, Selasa (7/10).
Kepolisian mengungkap dari hasil pemeriksaan sementara, peristiwa itu terjadi pada Minggu (5/10) malam di Jorong Nyiur Nagari Malalak Selatan Kecamatan Malalak Kabupaten Agam.
"Korban menolak memberi uang pada Tersangka yang meminta untuk beli rokok, terjadi cekcok, korban sempat memukul tersangka dengan ember yang membuat korban emosi," kata Iptu Gunawan.
Tersangka mendorong korban hingga jatuh dan kemudian memijak kepala korban. Tersangka selanjutnya menggasak uang tunai di sebuah peti milik korban hingga akhirnya pergi meninggalkan rumah.
Pelaku akhirnya berhasil diamankan oleh beberapa orang pemuda setempat sebelum diserahkan ke kepolisian.
"Menurut keterangan dari pihak keluarga dan saksi-saksi. Pelaku mengidap gangguan kejiawaan. Dimana tersangka sebelumnya sudah tiga kali dibawa ke RS Jiwa di Kota Padang, dan tersangka sampai saat sekarang ini masih terus meminum obat setiap hari. Terhadap tersangka telah dilakukan penahanan dalam perkara ini," kata Iptu Gunawan.
Sementara itu, keluarga korban dan pelaku berharap pelaku diberikan kesempatan untuk dirawat di RS Jiwa.
"Pelakunya adik saya, ia sering kambuh mengalami gangguan pada kejiwaannya dan emosinya tidak stabil. Mengingat kondisi pelaku, saya mewakili keluarga besar berharap ia dihukum di rumah sakit jiwa saja," kata kakak pelaku sekaligus anak korban, Afrizal (42).
Aktivis kemanusiaan Orang Dengan Gangguan Kejiwaan (ODGJ) Sumbar, Bonar Anggara memastikan kondisi korban memang dalam gangguan mental.
"ODGJ memiliki tingkatan, ada istilah orang dalam masalah kejiwaan (ODMK). Pelaku ini salah satunya, saya sudah konfirmasi ke rumah sakit jiwa (RSJ) di Padang. Pelaku sudah tiga kali keluar masuk RSJ," kata Bonar.
Emoticon